Redefining Home: Reverse Culture Shock Among Semester-Long Exchange Students: A Qualitative Research Mendefinisikan Ulang Makna Rumah:"Reverse Culture Shock" yang dirasakan oleh Mahasiswa Pertukaran Selama Satu Semester: Sebuah Penelitian Kualitatif

Abstrak

Penelitian eksploratif kualitatif ini mengkaji reverse culture shock yang dialami oleh mahasiswa pertukaran satu semester, dengan fokus pada mahasiswa Indonesia yang mengikuti program Indonesian International Student Mobility Awards di Sophia University, Tokyo, Jepang. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi terhadap empat mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para partisipan mengalami kesulitan menyesuaikan diri kembali di Indonesia, karena segalanya terasa berbeda dibandingkan gaya hidup yang terstruktur dan tepat waktu di Jepang. Mereka merasa lalu lintas, layanan publik, dan interaksi sosial di Indonesia lebih santai dan kurang terorganisir, yang terasa aneh dan membuat frustasi setelah hidup di budaya yang lebih individualistik dan efisien. Tantangan yang sudah diperkirakan sebelumnya terbukti nyata dalam bentuk perasaan keterasingan, kesepian, kehilangan, anomie, ketidakbahagiaan, penarikan diri, depresi, dan gangguan fisik ringan, yang umumnya berlangsung selama dua hingga tiga bulan. Para partisipan menyadari potensi fenomena ini sebelum kembali. Beberapa strategi koping yang diidentifikasi termasuk keinginan kuat untuk kembali ke Jepang. Studi ini berkontribusi pada wacana terbatas mengenai reverse culture shock dalam penelitian kualitatif, khususnya pada mahasiswa pertukaran jangka pendek. Penelitian ini menyoroti pentingnya meningkatkan kesadaran dan mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan saat kembali. Universitas asal diharapkan menyediakan sistem dukungan pasca-pertukaran yang lebih baik untuk mempermudah proses transisi dan membantu mahasiswa beradaptasi kembali dengan sukses.