Pengaruh Kondisi Lingkungan Rumah Terhadap Kejadian Stunting di Desa Kujangsari Kecamatan Langensari Kota Banjar
Isi Artikel Utama
Abstrak
Stunting merupakan permasalahan kesehatan yang terjadi ketika bayi atau anak mengalami gangguan pertumbuhan fisik sehingga tidak mencapai tinggi badan ideal sesuai usianya. Stunting juga mencerminkan kondisi gizi anak yang kurang. Di Indonesia, prevalensi stunting mencapai 20%, sementara di Jawa Barat sebanyak 20,2%, dan di wilayah Kota terdapat 976 kasus atau sekitar 8,7%. Faktor sanitasi dan kondisi lingkungan rumah berperan penting terhadap kesehatan ibu hamil serta tumbuh kembang anak, terutama karena anak usia di bawah dua tahun sangat rentan terhadap infeksi dan penyakit. Lingkungan rumah dan sanitasi yang buruk dapat berdampak negatif pada berbagai aspek, seperti menurunnya kualitas lingkungan, tercemarnya sumber air minum, meningkatnya kejadian diare, dan timbulnya berbagai penyakit lainnya. Jika anak sering sakit, asupan makanan mereka biasanya juga menurun, menyebabkan kekurangan gizi yang dapat menghambat pertumbuhan otak pada dua tahun pertama, sehingga meningkatkan risiko stunting. Tingginya angka kejadian stunting dan tantangan dalam penanganannya, diperlukan penelitian untuk mengetahui pengaruh kondisi lingkungan rumah terhadap kejadian stunting di Desa Kujangsari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan desain hubungan atau asosiasi, dengan populasi sebanyak 46 kasus stunting dan sampel 44 kasus yang dipilih melalui teknik non probability sampling (purposive sampling). Analisis data menggunakan Uji Fisher Exact Test menunjukkan nilai p = 1,000 (> 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kondisi lingkungan rumah dan klasifikasi stunting.
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Referensi
Abidin, Sri Wahyuni, Haniarti, Sari and Sarif, Rasidah Wahyuni. “Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Riwayat Penyakit Infeksi dengan Kejadian Stunting di Kota Parepare.”Jurnal Arkesmas, no.1 (2021). https://doi.org/ 10.22236/arkesmas.v6i1.6022
Depkes RI. Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007.
Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia 2021. Pusdatin.Kemenkes.Go.Id, 2022.
Misbahuddin, and Iqbal Hasan. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Edisi Kedu. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2022. https://books.google.co.id/books?id=ROSCEAAAQBAJ&printsec=copyright&hl=id#v=onepage&q&f=false.
Mukaramah, Niswatul, and Marjan Wahyuni. “Hubungan Kondisi Lingkungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Rt 08, 13 Dan 14 Kelurahan Mesjid Kecamatan Samarinda Seberang 2019.” Borneo Student Research 1, no. 2 (2020): 301–6.
Noorhasanah, Evy, and Nor Isna Tauhidah. “Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting Anak Usia 12-59 Bulan.” Jurnal Ilmu Keperawatan Anak 4, no. 1 (2021). https://doi.org/10.32584/jika.v4i1.959.
Notoatmojo, Soekidjo. Metodotologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2018.
Nugroho, Adi Sulistyo, and Walda Haritanto. Metode Penelitian Kuantitatif Dengan Pendekatan Statistika: Teori, Implementasi, Praktik Dengan SPSS. Andi, 2022.
Nursalam. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis. Ed. 4. Jakarta: Salemba Medika, 2017.
Permenkes RI. “Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Standar Antropometri Aank,” 2020.
Rahmah, Siti, and Abdul Ganing. “Pemberdayaan Masyarakat Dalam Perbaikan Sarana Sanitasi Dalam Pencegahan Stunting Di Lingkungan Kadolang Kelurahan Mamunyu.” Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat: Peduli Masyarakat 2, no. 1 (2022): 167–74. http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/PSNPKM.
Sal-Sabila, Khirana. “HUbungan Sanitasi Lingkungan dan Riwayat Penyakit Infeksi dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-23 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Patimpeng Kabupaten Bone.” Journal JGMI: The Journal of Indonesian Community Nutrition Vol.10 no. 1 (2021).
Saputri, Rini Archda, and Jeki Tumangger. “Hulu-Hilir Penanggulangan Stunting Di Indonesia.” Journal of Political Issues 1, no. 1 (2019): 1–9. https://doi.org/10.33019/jpi.v1i1.2.
Shodikin, Ahmad Ari, Mutalazimah Mutalazimah, Muwakhidah Muwakhidah, and Nur Lathifah Mardiyati. “Tingkat Pendidikan Ibu Dan Pola Asuh Gizi Hubungannya Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan.” Journal of Nutrition College 12, no. 1 (2023): 33–41. https://doi.org/10.14710/jnc.v12i1.35322.
UNICEF. Improving Child Nutrition, The Achievable Imperative for Global Progress. NCSL Legisbrief. Vol. 18, 2013.
Yunelda. “Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24- 59 Bulan Di Desa Tembilahan Hilir Wilayah Kerja Puskesmas Gajah Mada.” HIGEIA (Journal of Public Health Research (2023): 257–65. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia/article/view/64710.
Zalukhu, Arwinda, Kartika Mariyona, and Liza Andriyani. “Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Balita (0-59) Bulan Di Nagari Balingka Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam Tahun 2021.” Jurnal Ners Universitas Pahlawan 6, no. 1 (2022): 52–60. http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/ners/article/view/3867.