Dinamika Pengembangan Kurikulum: Meninjau Model Ralph Tyler dan Hilda Taba

Abstrak

Penelitian ini mengeksplorasi dinamika pengembangan kurikulum melalui analisis dua model utama: Ralph Tyler dan Hilda Taba. Model Tyler menekankan pendekatan terstruktur dan sistematis, dimulai dengan perumusan tujuan pembelajaran yang spesifik sebagai landasan perancangan kurikulum. Pendekatan ini cocok untuk sistem pendidikan yang berorientasi pada standar nasional atau ujian terstandarisasi, karena memudahkan evaluasi hasil belajar secara kuantitatif. Namun, kelemahannya terletak pada rigiditas struktur, yang kurang responsif terhadap kebutuhan individu peserta didik. Sebaliknya, model Taba mengusung pendekatan induktif dan partisipatif, di mana guru dan siswa terlibat aktif dalam merancang materi pembelajaran. Model ini ideal untuk kurikulum berbasis proyek atau tematik, seperti dalam pembelajaran inkuiri atau STEM, karena mendorong adaptasi terhadap minat dan konteks lokal. Studi ini menggunakan metode tinjauan pustaka dengan menganalisis literatur akademik terkait kedua model. Temuan menunjukkan bahwa pemilihan model harus mempertimbangkan karakteristik lembaga pendidikan. Misalnya, sekolah dengan sumber daya terbatas mungkin lebih cocok menerapkan model Tyler untuk efisiensi, sementara sekolah yang berfokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21 dapat mengadopsi model Taba. Penelitian ini juga mengidentifikasi tren kombinasi kedua model, seperti penggunaan kerangka tujuan pembelajaran (ala Tyler) yang dikembangkan secara kolaboratif (ala Taba), untuk menyeimbangkan struktur dan fleksibilitas. Simpulannya, tidak ada model yang universal; keberhasilan kurikulum bergantung pada keselarasan antara pendekatan, kebutuhan peserta didik, dan kapasitas institusi.